Minggu, 17 April 2011

Laporan Multimedia II

LAPORAN PRATIKUM MULTIMEDIA II
MODUL 4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO


TAUFAN GAMA TASA
0901081008

DOSEN PEMBIMBING
1. ERWADI BAKAR
2. BUDI BAKHTIAR


Program studi
Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Unand Padang
2011


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PRATIKUM AUDIO DIGITAL
MODUL 4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO


1. Tujuan
Membandingkan kualitas audio berdasarkan Bit Depth, Sample Rate dan Bit Rate

2. Teori Singkat
A. Sound
Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu dan merambat melalui udara.
B. Format Sound
1. MP3 (MPEG Audio Player 3)
Ditemukan tahun 1992, Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Merupakan file audio terkompresi pertama yang memiliki kualitas bagus dan berukuran kecil dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio, yaitu dengan cara membuang bagian-bagian suara yang tidak bisa di dengar oleh telinga manusia. File MP3 ini akan mengkonfersi file sampai dengan 12:1, misal tadinya berukuran 30 MB, maka MP3-nya bisa susut menjadi 2,5 MB.

2. AIFF dan AIFC ( Audio Interchange File Format )
File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse modulation (PCM), namun ada juga varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF, AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.

3. Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. File ini berukuran lebih kecil dari pada MP3, sehingga hemat bandwidth dan media penyimpanan dan memiliki kualitas lebih bagus dari pada MP3. Dikembangkan secara open source oleh Chris Montgomery. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.

Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

4. AAC (Advanced Audio Coding)
Sepuluh tahun sejak ditemukannya MP3, sering pula disebut MP4. Apel merupakan vendor yang paling getol menggunakan file suara berlisensi ini. Apel juga meruapakan pengembang dari file AAC ini yang bisa dijalankan di iTunes, QuickTime 6, iPod, dan seterusnya.

5. WAV (Wave)
Diciptakan oleh Microsoft yang meruapakan standar file audio dalam PC baik sistem operasi, game ataupun yang lainnya. Dengan kualitas yang standar Audio CD, tidak heran jika ukurannya besar.

6. WMA (Windows Media Audio)
Ditmukan oleh Microsoft yang diperkenalkan pad ataun 1990, tetapi pamornya kalah dengan MP3. WMA memiliki keunggulan dalam melindungi file audio. Ia tidak bisa dimainkan atau disalin dengan sembarangan. File ini menggunakan bit rate 128 Kbps dan tidak semua audio player dapat menjalankan file ini, pasangannya adalah Media Player (dari Windows juga).

7. AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.
AAC merupakan format kompresi lossy yang dibuat untuk menggantikan MP3 tetapi sejak mendapatkan industri standar pada tahun 1999 bentuk format ini masih belum banyak digunakan dibandingkan dengan MP3.

8. Musik Digital ( MIDI )
Format audio satu ini lebih sering di singkat MIDI, Merupakan standar untuk menghubungkan komputer dengan instrumen musik elektronik dan pemrosesan efek khusus.Format suara instrumen ini di perkenalkan pada tahun 1983 oleh perusahaan musik elektrik seperti Roland, Yamaha dan Korg. Format MIDI bersifat sangat kompak dengan ukurannya yang kecil, suara yang di hasilkan oleh MIDI dengan dukungan sound card yang memiliki synthesizer (penghasil suara elektrik) sangatlah mirip dengan organ elektrik yang bisa memainkan berbagai alat musik atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.
C. Kualitas Sound
Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate. Semakin tinggi sample rate dan bit rate dari sebuah sound maka sound tersebut semakin bagus dan sebaliknya jika sample rate dan bit rate semakin rendah maka kualitas sound akan berkurang.
D. Bit Depth
Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan level suara.Audio 8 bit menyedia kan 2 pangkat delapan atau 256 level. Audio 16 bit menyediakan 65.536 level dan audio 32 bit memiliki jumlah jangkauan 2 pangkat 32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran file yang diperlukan juga semakin besar.
E. Sample Rate
Sample rate adalah menunjukkan nilai sinyal audio yang diambil dalam satu detik etika melakukan rekaman suara. Semakin tinggi nilai sample rate ini kualitas audio yang dimainkan semakin baik.Agar diperoleh suara digital yang bagus maka suara analog harus di-sampling sekitar 2 kali lipat frekuensi-nya. Karena frekuensi tertinggi suara sekitar 20 kHz, maka sampling yang terbaik haruslah minimal 44.100 sample/detik (kualitas CD).
F. Bit Rate
Bit rate adalah suatu ukuran kecepatan bit suatu data dan biasanya diukur dengan waktu seperti Kbps (Kilobit per second), Mbps (Megabit per second) dan seterusnya.

3. Alat dan Bahan
- 1 perangkat komputer lengkap, dengan spesifikasi yang dapat mendukung software yang akan kita gunakan.
- Software Adobe Audition

4. Langkah Kerja
-> Mengganti Sample rate dan Bit Dept

- Buka Adobe Audition
- Import sound yang akan di edit
- Klik ganda pada sound yang sudah kita import
- Lalu buat sesion
File -> New
- Pada Jendala New Waveform Pilih Sample Rate dan Bit Rate sesuai dengan yang akan dicobakan pada modul.
- Copy file sumber ke sesion baru
- Apabila sudah selesai Save as
File -> Save As
- Pada jendela Save As Klik tombbol Option – Advatage , Pilih nilai yang diperlukan (untuk mengganti bit rate)
- Klik Ok, lalu save
- dan lakukan lagi sesuai yang ada dimodul

5. Tabel Pengujian
1. Membandingkan berdasarkan Bit Dept






2. Membandingkan berdasarkan Sample Rate










3. Membandingkan berdasarkan Bit Rate





















6. Hasil dan Pembahasan
Pada percoban sekarang ini kita membandingkan kualitas dan ukuran dari sound yang bit dept, sample rate, bit ratenya di ubah, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Karena bit dept adalah nilai resolusi suara atau sound oleh karena itu apabila bit deptnya semakin tinggi maka suara akan bagus dan otomatis kapasitasnya akan bertambah juga, begitu juga dangan sample rate (sinyal audio dalam 1 detik) dan bit rate (kecepatan data audio).

7. Kesimpulan
Berdasarkan Bit Dept maka dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi bit dept dari sebuah sound atau suara maka sound itu semakin bagus atau sebaliknya, karena bit dept itu resolusi suara. Tetapi kita harus menyesuaikan semuanya seperti sample rate karena apabila bit deptnya terlalu tinggi dan sample ratenya rendah maka akan menghasilkan sound yang jelek juga, begitu juga bit ratenya.
Maka semuanya harus seimbang untuk mendapatkan hasil suara yang bagus, bersih, dan sesuai temponya.

8. Referensi
- http://maniacsanime.blogspot.com/2010/10/macam-macam-format-file-audio.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Sound


Minggu, 03 April 2011

Tugas 2 Multimedia 2

Langkah-Langkah Mixdown Pada Adobe Audition

1. Untuk memulainya, klik aplikasi adobe audition. Akan keluar tampilan seperti ini.




2. Import sound/music yang akan di mixdown.




3. Pilih sound/music yang akan di import, lalu klik open.










4. Setelah itu kita dapat merekam suara kita untuk melakukan mixdown dengan sound yang kita import tadi. Pada track 2, pilih huruf R untuk mengaktifkan rekaman.




5. Lalu pilih tempat penyimpanan hasil rekaman tersebut.




6. Untuk memulai merekam klik tombol merah, seperti gambar ini.




7. Setelah kita melakukan mixdown dengan kedua sound tadi, kita save session tersebut.




8. Lalu kita akan melakukan export audio mixdown.




9. Pilih tempat kita mengexportnya, klik save.




10. Setelah itu kita akan masuk ke menu edit. Selanjut kita akan melakukan normalize.




11. Isikan berapa persen yang akan kita normalize.
      Normalize berfungsi untuk menormalisasikan sound yang tadi kita mixdown.




12. Lalu kita akan melakukan hard limiting.
      Hard Limiting berfungsi untuk menentukan limit aplitudo dari sound yang telah kita normalize.




13. Isikan limit amplitude yang kita inginkan.




14. Lalu save semua kerja mengedit tadi, dan dapat di save dengan beberapa format.




Perbedaan Macam-Macam Format Audio

1. AIFF dan AIFC ( Audio Interchange File Format )
File AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse modulation (PCM), namun ada juga varian terkompresi yang dikenal sebagai AIFF, AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.

2. MP3 
Format audio yang paling poluler. Menggunakan algoritma audio lossy compression untuk mengurangi ukuran file. Kompresi MP3 dapat dilakukan dengan bit-rate yang beragam. Standar yang baik untuk kualitas audio dan ukuran file adalah 128 Kbps, untuk mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 192 kbps.

3. Ogg
Ogg adalah format pemuat berkas video dan audio standar yang bebas dan dikembangkan oleh Xiph.Org Foundation.
Nama "Ogg" merujuk kepada format berkas yang dapat memultipleksikan sejumlah codec sumber terbuka yang saling mandiri dan terpisah untuk audio, video, teks (seperti terjemahan film), dan metadata.

4. WAV
WAV merupakan format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM sebagai standar untuk menyimpan file audio pada PC, dengan menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Tidak seperti AAV, file WAV adalah file audio yang tidak terkompres sehingga seluruh sample audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam bentuk digital. Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai file audio di Internet.

5. WMA
Codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama sekali dan juga untuk menyaingi MP3 oleh Microsoft. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan iTunes Music Strore. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasnya file mempunyai ekstensi .WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice).